Saturday, March 08, 2008

Bercermin

Mata itu mengisyaratkan sesuatu.
Darah muda harus digunakan untuk sesuatu yang menyenangkan jiwa.
Sekedar berapi-api menerawang masa depan,
Bukan itu yang seharusnya dikedepankan.

Bibir mengucap bahasa sepi.
Tidak seharusnya menggantung mimpi ini tinggi-tinggi.
Percayalah,
Bisikan itu untuk mengingatkan, bukan meruntuhkan.

Raut muka memperlihatkan kejenuhan yang terakumulasi.
Bukan jenuh karena terlalu dipaksa bekerja,
Tapi jenuh melihat diri seringkali diam dan membuang asa dan cerita masa depan.

Cermin sudah terlalu banyak mengungkapkan yang seharusnya terlihat.
Kapan hati berdiri dan berlari?.
Masa depan sudah menunggu dijelajahi.

No comments: