Monday, August 31, 2009

Fruit Punch


Saya baru merasakan fruit punch yang sangat 'punch' kemarin. Malem minggu nonton bareng MU vs Arsenal di I-cafe (indraloka home stay and resto), selatan rumah sakit panti rapih (jogja tentunya). Pengen nyobain fruit punch nya. dan begitu minum langsung............nge-'punch' di lidah, otak, mata, semua langsung pada melek semua. Edan, kecut banget.......cobain deh kalo yang lagi ngantuk atau lagi loyo, fruit punch is your answer for sure. Haha....
----------
iseng-iseng googling, nemu resepnya nih. silahkan yang mau buat. dari komposisi bahannya sih emang bener-bener bikin seger nih. Kecut banget dah............


Bahan:

  • 1 cangkir irisan papaya
  • Pisang 1
  • 2 sendok makan madu
  • 2 iris nanas
  • 1 cangkir jus jeruk
  • 1 sdm jus lemon
  • 1 sendok makan sirup grenadine
  • 6-8 balok es batu
Metode

Campurkan buah, jus buah, madu dan grenadine dalam blender. Kemudian tambahkan es batu dan blender sampai sangat dingin dan tercampur rata. Sajikan dalam gelas lebar campuran segera sementara masih memegang kepala. Akhirnya hiasi dengan Cherry atau sepotong pada nanas.

Kredit photo: d-juiceman.com

Monday, April 28, 2008

Sunday, April 27, 2008

Alia Sabur, 19 Tahun Sudah Profesor

Minggu, 27 April 2008 16:12 WIB
NEW ORLEANS, MINGGU - Alia Sabur masih muda, masih 19 tahun. Namun namanya menghentak kalangan akademisi setelah dinobatkan sebagai profesor termuda oleh Guinness World Record.

Dia sekarang menjadi profesor di Konkuk University Korea Selatan. Lahir pada 22 Februari 1989, Alia menjalani masa studinya dengan waktu amat singkat. Dari kelas IV SD, gadis ini langsung melompat ke universitas, dan lulus BA dengan predikat sum cum laude dari Universitas Stony Brook di New York ketika usianya baru 14 tahun.

Ia melanjutkan pendidikan di Universitas Drexel. Di universitas itu dia mendapatkan gelar master of science dan PhD. Tiga hari menjelang ulang tahun ke-19 Februari lalu, dia resmi menjadi dosen di Universitas Konkuk, Seoul, Korea Selatan. Buku Rekor Dunia Guinness menobatkannya sebagai guru besar termuda dalam sejarah. Dia menumbangkan rekor sebelumnya yang dicatat oleh Colin MacLaurin, mahasiswa Isaac Newton, pada tahun 1717.

Masa depan cemerlang terbentang luas di hadapan remaja Northport, New York itu. Tapi dia memilih mengajar. “Saya sangat senang mengajar. Karena di bidang itulah kita bisa membuat perbedaan. Dengan mengajar, kita tidak cuma menunjukkan yang bisa kita lakukan, tapi juga memampukan orang lain untuk membuat perbedaan,” katanya.

Alia tidak cuma cemerlang di bidang akademis. Ia sudah tampil memainkan klarinet bersama Rockland Symphony Orchestra pada usia 11. Di bidang musik ini ia sudah mendapat berbagai penghargaan. Seni bela diri juga dikuasainya dengan menyandang sabuk hitam Tae Kwon Do.(Newsday.com)
source of information: here

Saturday, April 26, 2008

Chelsea - MU : Anti-klimaks

Sedih betul, MU kalah.
Saya sih oke-oke saja kalau kalah nya terhormat. Ini kalahnya menyakitkan. Pinalti yang diberikan hakim garis jelas ABU-ABU, mana diberikan menit 85. Emang sialan banget tuh hakim garis. Kalau kayak gini ceritanya kan jadi Chelsea di atas angin.
Emang kurang ajar tuh hakim garis.

Wednesday, April 23, 2008

Ditolak KOMPAS

Sdr Farid Yuniar

Disertai salam dan hormat,

Kami memberitahukan bahwa pada tanggal 05 April 2008 Redaksi Kompas telah menerima artikel Anda berjudul "Memvisualisasikan Kedaulatan dan hak Berdaulat dengan Google Maps API". Terima kasih atas partisipasi dan kepercayaan yang Anda berikan kepada Kompas.

Setelah membaca dan mempelajari substansi yang diuraikan di dalamnya, akhirnya kami menilai artikel tersebut tidak dapat dimuat di harian Kompas. Maaf, kami kesulitan tempat untuk memuat artikel Anda.

Harapan kami, Anda masih bersedia menulis lagi untuk melayani masyarakat melalui Kompas, dengan topik atau tema tulisan yang aktual dan relevan dengan persoalan dalam masyarakat, disajikan secara lebih menarik.

Hormat kami,

Sekretariat Desk Opini



C A T A T A N

Kriteria umum untuk artikel Kompas :
1. Asli, bukan plagiasi, bukan saduran, bukan terjemahan, bukan sekadar kompilasi, bukan rangkuman pendapat/buku orang lain .
2. Belum pernah dimuat di media atau penerbitan lain, dan juga tidak dikirim bersamaan ke media atau penerbitan lain.
3. Topik yang diuraikan atau dibahas adalah sesuatu yang actual, relevan, dan menjadi persoalan dalam masyarakat.
4. Substansi yang dibahas menyangkut kepentingan umum, bukan kepentingan komuninas tertentu, karena Kompas adalah media umum dan bukan majalah vak atau jurnal dari disiplin tertentu.
5. Artikel mengandung hal baru yang belum pernah dikemukakan penulis lain, baik informasinya, pandangan, pencerahan, pendekatan, saran, maupun solusinya.
6. Uraiannya bisa membuka pemahaman atau pemaknaan baru maupun inspirasi atas suatu masalah atau fenomena.
7. Penyajian tidak berkepanjangan, dan menggunakan bahasa populer/luwes yang mudah ditangkap oleh pembaca yang awam sekalipun. Panjang tulisan 3,5 halaman kuarto spasi ganda atau 700 kata atau 5000 karakter (dengan spasi) ditulis dengan program Words.
8. Artikel tidak boleh ditulis berdua atau lebih.

Monday, April 21, 2008

TEMBAK FARID

D’Masiv - Diantara Kalian

 D’Masiv - Diantara Kalian

kuakui ku sangat sangat menginginkanmu
tapi kini ku sadar ku diantara kalian
aku tak mengerti
ini semua harus terjadi

kuakui ku sangat sangat mengharapkanmu
tapi kini ku sadar ku tak akan bisa
aku tak mengerti
ini semua harus terjadi

[reff]

lupakan aku kembali padanya
aku bukan siapa- siapa untukmu
kucintaimu tak berarti bahwa
ku harus memilikimu slamanya

aaaa aaa…

kuakui ku sangat sangat menginginkanmu
tapi kini ku sadar ku diantara kalian
aku tak mengerti
ini semua harus terjadi




lirik dari sini

Saturday, April 19, 2008

Overlapping Klaim Maritim Antarnegara

Tumpang tindih/Overlapping klaim wilayah maritim antara dua negara atau lebih terjadi karena jarak antara titik terluar antarnegara tersebut lebih pendek dari batas terluar klaim maritim yang dapat dilakukan. Di Selat Malaka misalnya, jangankan untuk mengklaim ZEE, untuk mengklaim Laut Teritorial dan Zona Tambahan saja, Indonesia sudah akan melampaui wilayah Singapura dan Malaysia. Sementara itu, Malaysia dan Singapura pun memiliki hak untuk mengklaim wilayah maritim di Selat Malaka. Terjadilah overlapping claim yang memerlukan adanya delimitasi batas maritim antarnegara. Situasi ini diilustrasikan dalam Gambar 1 (untuk kasus dua negara yang berseberangan, opposite) dan Gambar 2 (untuk kasus dua negara yang bersebelahan, adjacent) .

Gambar 1. Visualisasi overlapping claim antara dua negara yang berseberangan (opposite)


Gambar 2. Visualisasi overlapping claim antara dua negara yang bersebelahan (adjacent)