Tuesday, December 12, 2006

Pencapaian

Sudah 20 tahun lebih saya ada di dunia ini, dan pencapaian apa yang sudah saya berikan untuk orang lain? atau setidaknya untuk dirin saya sendiri. Kadang ngiri, liat temen banyak yang ikut proyek, banyak temen yang bisa nulis paper bareng dosen, nulis esai dan menang dalam berbagai lomba esai. Saya bisa apa sekarang? Prestasi apa yang tidak hanya memberikan kebanggaan tersendiri tetapi lebih pada kepuasaan batin pada prestasi yahg diidamkan. Pencapaian serasa jadi makanan yang pengen sekali disantap tapi tak punya cukup uang, waktu, kesempatan untuk menikmati. Dan ini sepertinya memang terjadi karena saya tidak memanfaatkan peluang yang sudah ada di depan mata dengan baik, dengan memaksimalkan potensi yang ada di diri saya. Demikianlah, pencapaian belum tercapai.

Sunday, December 10, 2006

Taufik Hidayat

Taufik Hidayat berhasil meraih ambisinya dapet emas di Asian Games Doha tadi malem. Mengalahkan Lin Dan (china) dengan 2 set langsung, Taufik menjadi orang kedua dalam sejarah Asian Games yang berhasil mendapat emas 2 kali berturut-turut setelah pebulutangkis China tahun 1986 lampau. Luar biasa. Ditengah kegagalan banyak cabang, dan kegagalan Tim Bulutangkis yang lain, Taufik jadi "obor" yang tetap menjaga muka Indonesia tetap terlihat (walau sedikit remang-remang). Tak apalah. Selamat Taufik. Indonesia bangga padamu.

Poligami

Poligami menjadi istilah yang (sangat) marak akhir-akhir ini. Aa Gym telah "berhasil" mempopulerkan kembali kata ini dengan prnikahan keduanya dengan seorang janda beranak 3 . Masyarakat pun spontan terhenyak melihat fenomena ini. Jelas, ada yang pro ada juga yang kontra. Yang kontra sepertinya lebih banyak. Soalnya di TV (infotainment terutama) artis-artis berlomba memberikan argument(s) mereka tentang ppoligami. Sejauh ini saya mengikuti, ya emang kebanyakan pada ga setuju. Malah katanya ribuan ibu-ibu ngirim sms ke Pak SBY supaya beliau juga turun tangan thd masalah ini. Ya, karena memang begitu banyak ibu-ibu yang "patah hati" setelah Aa Gym punya istri dua. Akhirnya, pemerintah sedang membahas lagi UU tentang Perkawinan, dengan pokok bahasan tentang pelarangan poligami.

Lepas dari dari setuju dan tidak, apakah Presiden harus "turun tangan" langsung pada masalah ini. Apa poligami bukan masalah yang terlalu "remeh-temeh" untuk ditangani seorang presiden. Apa karen presiden udah tak punya lagi gawean lain?. Bukannya masih banyak yang korupsi? Milyaran?. Bukannya masih ada "sinetron" lain?. Anggota DPR yang "buat" film ama penyanyi dangdut itu?.

Kalau saya sih, biarlah poligami diselesaikan dengan pendekatan agama saja. Aa Gym seorang muslim, dan kata beliau ada kok surat di Al-Quran yang membolehkan poligami dengan ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi. Dan kalau Aa Gym sudah "terlanjur" poligami, terus mau bagaimana lagi?.

Dalam sebuah ulasan di Jogja TV tadi malem, sang pengulas, berkelakar, poligami bolehlah buat 3 golongan saja. Pemimpin, Ulama, Seniman. Pemimpin karena sudah tradisi. Soekarno berpoligami, Hamzah Haz berpoligami. Ya jadi biasa aja. Terus kalau ulama, ya karena Insya Allah mereka dah tau ilmunya. Nah, kalau seniman?. Hehe, karena mereka pengagum estetika, terutama wanita.....

Saya mah setuju ama guyonan itu.

Friday, December 08, 2006

H I V (A I D S)

   Tadi dapet message di FS. Isinya:

  Teman2, hati2 kalo pergi nonton bioskop, perhatiin tempat duduknya. Kadang2 ditaruh jarum yang sudah terinfeksi HIV, jadi begitu duduk 'n ketusuk,kita dah terinfeksi. Dan parahnya ada tulisan :

"Selamat anda telah bergabung bersama kami di dunia HIV."

     Jadi kita mesti hati2 coz perbuatan sperti ini bahaya bgt karna blm ada obat bt nyembuhin. Tolong sebarkan ke yg laen coz ini brita sungguhan uda terjadi di kota Jakarta dan Medan bahkan mungkin di kota2 yang laennya.Thx buanget bt yg uda ngopy 'n disebarin kpd temen2 yg laen.


     
Semoga menjadi perhatian. Ambarukmo Plaza?? siapa tahu coming soon....(semoga tidak!)



 

Wednesday, December 06, 2006

MENCARI CINTA

Cinta itu sebuah pilihan. Pilihan utnuk tetap bersama dan menerima segala kekurangan, memilih untuk tetap bersama walau apapun yang terjadi, bahkan ketika kamu sadar masih banyak orang lain yang serba lebih dalam segala hal kamu tetap memilih untuk bersama-sama dia, dan kita di dunia bukan untuk mencari seorang yang sempuran untuk dicintai, tetapi untuk mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna, dan awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai jadi dirinya sendiri, cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang sempurna tetapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantu jati dirinya sendiri…=> Semangat.

Ini sms dari seseorang ke saya pada tanggal 3 November 2006. 20:49:36.

Any comments?.

Friday, December 01, 2006

MESTAKUNG

Kemarin malam sempet nonton Metro TV, kebetulan pas ada acara dialog. Host-nya Ferdi Hasan, bintang tamunya Prof. Yohannes Surya, P.Hd (fisikawan Indonesia). Bahasannya tentang kemajuan Fisika di Indonesia. Banyak hal yang dibicarakan, salah satunya tentang keberhasilan putra-putri negeri ini di kancah olimpiade Fisika Dunia. Luar biasa, mungkin dua kata yang palng tepat untuk diucapkan setelah mendengarkan aara ini (tak lupa juga applause tanda hormat dan bangga). Ternyata potensi yang dimilki anak negeri ini tak kalah dengan kemajuan sains (fisika) di negara maju dan negara besar yang lain, kayak China, Amerika, Jerman. Bahkan dalam olimpiade tahun 2007 di China besok, Prof. Yo (pangiilan akrab Prof. Yohannes Surya) menargetkan mengalahkan langganan juara (medali emas) China di kandang. Sebuah semangat yang patut didukung tentunya.

Satu hal yang saya bikin hati ini bangga benar, Prof. Yo sampai-sampai menciptakan sebuah lagu berjudul “mestakung” kepanjangan dari “Semesta Mendukung” yang khusus diciptakan untuk menggambarkan betapa Indonesia ternyata penuh potensi (semesta mendukung) dan “tinggal” mengasah kemampuan ini dengan baik dan benar. Dan kita harus bangga pada sosok Prof. Yo yang dengan dedikasi sangat tinggi mampu mengembangkan bakat luar biasa teman-teman kita. Bisa dibayangkan Indonesia dalam beberapa tahun ke depan akan memiliki fisikawan-fisikawan handal bahkan mungkin dapat meraih nobel. Siapa tahu?.

Prof. Yo menambahkan, anak-anak cerdas jenius ini juga sudah ditawari berbagai program beasiswa di universitas-universitas terkemuka di dunia kayak MIT dan Harvard. Ya, mungkin, itu memang jalan yang terbaik buat teman-teman yang sekarang masih duduk di SMA ini untuk mengembangkan bakatnya. Maksud saya, luar negeri lebih memberikan perhatian daripada universitas dalam negeri, baik dari jumlah/besar beasiswa yang ditawarkan, pengasuh (pembimbing) yang mungkin lebih baanyak, teknologi yang lebih maju, dsb. Tapi saya yakin, ketika besok sudah selesai jadi doktor-doktor fisika (Prof bahkan) Inodesia tetap akan jadi pilihan utama untuk dijadikan tempat mengabdi. Demi masa depan anak muda dan Indonesia yang lebih baik.

Hidup Indonesia. Maju terus negeriku.