Wednesday, February 14, 2007

Mulai Jenuh (Malas deh kayaknya)

Ketika saya dihadapkan pada beragam kegiatan dan tantangan secara bersamaan dalam satu waktu, maka penyakit paling berbahaya dalam diri saya muncul, MALAS. Ya, kalau udah gini, maka jadi malas buat mikir, malas buat belajar, malas buat ribet rapat dan ter-pressure oleh teman yang lain. Maaf ku jenuh pada mu, semua rapat dan tantangan-tantangan....Pengennya ditinggal aja semua kegiatan dan masalah yang bikin kepala puyeng dan otak mau pecah. Maunya nonton TV aja, maen PS thok, ngenet, ngeblog, foto-foto, pokoknya yang "tanpa efek samping" lah buat otak dan badan saya.

Hehe, normal ga sih? Normal deh kayaknya, wong saya juga manusia, jadi apa yang saya rasa menjenuhkan dan mbuat jadi males, kayaknya mungkin juga terjadi pada orang lain...ga ngeles lho. Saya yakin, kamu semua mesti pernah atau punya "kebiasaan" buruk kalo kudu ngerjain ini itu yang bener-bener nyita waktu, tenaga, otak dan pikiran.......

Tuesday, February 06, 2007

Kembali Ke Laptop


Ya, Kembali ke Laptop menjadi fenomena sekarang, dengan semakin meroket dan tenarnya acara Empat Mata dan hostnya Tukul Arwana. Tukul selalu saja mampu menunjukkan kelucuan, keluguan, “kecerdasan” membawakan acara sehingga talk show Empat Mata kini menjadi salah satu acara dengan rating yang cukup tinggi. Banyak kalimat-kalimat yang sekarang hampir ditirukan oleh semua orang, “ dasar katrok kamu”, “ cantik-cantik culun juga ya”, “ silent please”, “ puas?puas?”, dan banyak kalimat made in Tukul yang lain, yang saya juga sekarang mulai sering ikut-ikutan menggunakan kalimat-kalimat tersebut.

Empat Mata seolah menjadi media humor baru bagi masyarakat, humor dengan paket penawaran yang berbeda dengan acara-acara humor lain seperti Ngelaba. Mengapa dibandingkan dengan Ngelaba? bukannya Om Farhan atau Bincang Bintang? Ya, kalau saya melihat, walau sama-sama talk show, Empat Mata lebih menawarkan pada humor yang dibawakan oleh Tukul. Coba saja perhatikan, Tukul kebanyakan malah tidak nyambung dengan jawaban pertanyaan yang dilontarkannya sendiri. Tukul pun seolah hanya jadi juru bicara, karena sekedar membacakan pertanyaan yang ada di laptopnya, yang kadang-kadang juga tersendat-sendat menbacanya. Tukul seolah terlihat tidak mendalami tema talk show dan kemudian improvisasi dengan kemampuannya. Ya, begitulah yang saya lihat. Tapi ya itulah “gaya” seorang Tukul membawakan Empat Mata.

Yang menarik adalah Tukul mengusung gaya humor yang “kasar”. “Gaya baru” yang selama ini tidak diusung oleh acara-cara lain di TV. Coba perhatikan, berapa kali Tukul menyebut bintang tamu dengan panggilan culun, mukanya kayak monyet, baunya kayak comberan, penontonnya orang ndeso semua, dan kata maikain yang lain. Tapi anehnya, penonton dan bintang tamu malah seolah terhipnotis dan menganggap semua makian tersebut adalah humor ala Tukul. Di kehidupan yang “normal”, makian-makian tersebut jelas tabu dan tidak layak diomongkan. Penonton sepintas terlihat lumrah dengan ulah Tukul membawakan acara tersebut. Ya, tidak apa-apalah sekali-kali dihina. Mungkin gitu ya....Tapi mungkin di situ letak gregetnya dari Empat Mata.

Tapi yang pasti, Empat Mata sekarang sedang dalam masa kejayaan. Talk Show dengan balutan humor “kasar” dan “nyleneh” gaya khas Tukul ternyata sedang nyetel dengan keinginan masyarakat sekarang. Kita lihat saja, akan berapa lama lagi Empat Mata mampu menarik penonton, atau mungkin, kapan akan datang acara humor dengan orang baru dan gaya baru.

Kita tunggu saja.



Thursday, February 01, 2007

Tatap Masa Depan

Kalau mau sukses, maka yang dibutuhkan ada banyak hal. Salah satunya adalah punya visi dan misi yang baik dalam menghadapi tantangan dan takdir masa depan. Salah satu caranya adalah dengan membiarkan masa lalu tertinggal. Biarkan yang sudah terjadi menjadi kenangan, kita tidak harus menjadikan kegagalan masa lalu sebgai beban yang malah menjadikan masa depan dirasa semakin sulit ditaklukkan.
Dalam pengembaraan hidup manusia, perubahan menjadi lebih baik adalah mutlak hukumnya. Sebuah contoh, kalau seorang mahasiswa semester sekarang dapet IP 2,5 maka semester depan kudu dapet 2,75 minimal, biar bisa daftar jadi PNS. Ya- perbaikan apapun itu, baik apa yang akan diubah, metode yang digunakan, komponen yang dilibatkan, komparasi dengan dunia luar, maupun hal lainnya tentu akan jadi sebuah langkah maju untuk detik jam hari yang akan dijelajahi. Seseorang dipastikan harus memiliki tidak hanya kemauan dan niat saja, tetapi juga kemampuan untuk menuju perubahan menjadi lebih baik itu. Niat dan ketetapan hati tentu faktor mutlak yang mau tidak mau harus ada dalam setiap langkah yang akan diambil. Sedangkan kemampuan, walaupun disadari bahwa kita belum cukup mampu untuk merampungkan apa yang diinginkan melalui perbaikan dengan sempurna, setidaknya masih dapat diasah menuju yang lebih baik dengan kemauan dan niat tulus yang ada seiring perjuangan yang berjalan.
Permasalahan tentunya dapat saja muncul di tengah proses menjadi lebih baik ini. Akan ada saja, sesuatu, dari hal yang remeh temeh sampai yang complicated yang bikin otak serasa mau pecah dibuatnya. Seorang yang ingin berinteraksi dengan banyak orang di dunia maya lewat dunia blogging misalnya, dia tidak mungkin dapat mewujudkan impiannya jika tidak mampu menulis kesehariannya dalam bahasa yang menarik khalayak untuk mau beriteraksi dengan dia lewat blognya, bahkan untuk sekedar membaca blog. Harus ada permainan kata, cerita yang menarik dan dibahasakan dengan baik pula sehingga pengunjung blognya tidak sekedar kesasar dan membaca blog sekedar angin lalu, tapi dapat mendapatkan sesuatu yang berbeda sehingga dan mungkin malah menjadi inspirasi tersendiri bagi pengunjung blognya.
Yang kemudian masih mengganjal di benak saya, apakah perbaikan selamya akan dapat dikatakan baik dan diterima oleh orang, sistem, dunia luar selain orang itu sendiri. Seorang PSK yang mau insaf dan jadi perempuan baik-baik, bisa saja tidak dapat mewujudkan niat tulus hatinya tersebut karena ternyata induk semangnya tidak mengizinkan. Ternyata ada hal ini itu yang berada di sekitarnya, yang tidak mau dia berubah walau menurut yang mau berubah itu, perubahan menjadi lebih baik itu mutlak diadakan.
Apa yang terjadi kemudian?. Ada banyak kemungkinan. Bisa saja perubahan terjadi dengan resiko yang ditanggung oleh sang revolusioner. Atau malah tidak jadi berubah karena sudah pasrah dulu melihat dunia sekitar yang bakal menyerang kalau-kalau sampai perjadi perubahan tersebut.

on every grudge and every fight
i miss u all day and night
have you had your time off today
to bring a cup of tea and smile away (letto)