Tuesday, February 06, 2007

Kembali Ke Laptop


Ya, Kembali ke Laptop menjadi fenomena sekarang, dengan semakin meroket dan tenarnya acara Empat Mata dan hostnya Tukul Arwana. Tukul selalu saja mampu menunjukkan kelucuan, keluguan, “kecerdasan” membawakan acara sehingga talk show Empat Mata kini menjadi salah satu acara dengan rating yang cukup tinggi. Banyak kalimat-kalimat yang sekarang hampir ditirukan oleh semua orang, “ dasar katrok kamu”, “ cantik-cantik culun juga ya”, “ silent please”, “ puas?puas?”, dan banyak kalimat made in Tukul yang lain, yang saya juga sekarang mulai sering ikut-ikutan menggunakan kalimat-kalimat tersebut.

Empat Mata seolah menjadi media humor baru bagi masyarakat, humor dengan paket penawaran yang berbeda dengan acara-acara humor lain seperti Ngelaba. Mengapa dibandingkan dengan Ngelaba? bukannya Om Farhan atau Bincang Bintang? Ya, kalau saya melihat, walau sama-sama talk show, Empat Mata lebih menawarkan pada humor yang dibawakan oleh Tukul. Coba saja perhatikan, Tukul kebanyakan malah tidak nyambung dengan jawaban pertanyaan yang dilontarkannya sendiri. Tukul pun seolah hanya jadi juru bicara, karena sekedar membacakan pertanyaan yang ada di laptopnya, yang kadang-kadang juga tersendat-sendat menbacanya. Tukul seolah terlihat tidak mendalami tema talk show dan kemudian improvisasi dengan kemampuannya. Ya, begitulah yang saya lihat. Tapi ya itulah “gaya” seorang Tukul membawakan Empat Mata.

Yang menarik adalah Tukul mengusung gaya humor yang “kasar”. “Gaya baru” yang selama ini tidak diusung oleh acara-cara lain di TV. Coba perhatikan, berapa kali Tukul menyebut bintang tamu dengan panggilan culun, mukanya kayak monyet, baunya kayak comberan, penontonnya orang ndeso semua, dan kata maikain yang lain. Tapi anehnya, penonton dan bintang tamu malah seolah terhipnotis dan menganggap semua makian tersebut adalah humor ala Tukul. Di kehidupan yang “normal”, makian-makian tersebut jelas tabu dan tidak layak diomongkan. Penonton sepintas terlihat lumrah dengan ulah Tukul membawakan acara tersebut. Ya, tidak apa-apalah sekali-kali dihina. Mungkin gitu ya....Tapi mungkin di situ letak gregetnya dari Empat Mata.

Tapi yang pasti, Empat Mata sekarang sedang dalam masa kejayaan. Talk Show dengan balutan humor “kasar” dan “nyleneh” gaya khas Tukul ternyata sedang nyetel dengan keinginan masyarakat sekarang. Kita lihat saja, akan berapa lama lagi Empat Mata mampu menarik penonton, atau mungkin, kapan akan datang acara humor dengan orang baru dan gaya baru.

Kita tunggu saja.



1 comment:

Afin Yulia said...

hehehe,terlihat tukul nggak melontarkan pertanyaan karena kecerdasan membaca obrolan, karena semua sudah ada di kompienya, meski lucu dan menggelitik ada beberapa hal yang lama2 nggak asyik, mbuh apane
tak blogroll ya