Sunday, June 25, 2006

PULANG

Enam bulan sudah Jaka merantau. Asa yang jadi semangat untuk terus maju, lambat laun meredup. Kini, setengah hati dia menjalani hidup di kota. Apa yang dicari selama ini, belum nampak juga pertandanya. Kemana lagi akan dicari. Jaka tak cukup akal untuk berpikir dan menerka arah yang sebenarnya harus dianut. Enam bulan sudah terlewati di kota. Tanpa selembar kemenangan ditorehkan. Jaka setengah gila memikirkan tujuan dan harapan kejayaan. Jaka kehilangan panutan, kekurangan pengalaman. Jejak langkah dan napak tilas sejak pertama kali diambahnya negeri asing ini sudah tiap jengkal diperhatikan. Muka masam pertanda gagal terbiaskan di wajah. Tak bisa dipungkiri, wajahnya sudah terlampau kusam untuk meneruskan pencarian. Jaka menenangkan nafsunya, berbisik pelan pada hati dan sanubarinya, sejenak terpikir untuk pulang.

Friday, June 23, 2006

ULANG TAHUN

Ulang tahun yang ke-20, masih besok pagi. Ucapan syukur harus terus dilantunkan dalam doa. Karena Allah masih terus melimpahkan kenikmatan untuk saya. Selamat ulang tahun to me.

TAKWA

rumusnya:
iman + otak = amal sholeh
amal sholeh absolutely produce "takwa"

ISTIRAHAT

Sudah banyak yang ditulis di hari ini....itu mungkin persediaan untuk 2 minggu ke depan. Saatnya istirahat. Menghela nafas, tidur, dan menenangkan diri. Istirahat sebuah keharusan sepertinya.

KERELAAN

dalam sebuah malam yang bingar, aku sendiri tak lagi damai.....dalam sebuah siang yang ceria menyejukkan, aku tak lagi sebahagia dahulu.....sekarang mencekam, sekarang tak jelas, apa itu cinta dan sayang.......apa harus jatuh dan kemudian lepas?apa harus rela dan pergi?aku tak tahu apa yang benar dan salah.....sedang hati ini sungguh risau, memikirkan hidup yang makin lama, makin tak sedap dimikmati dan semakin menyesakkan dada......dalam kengerian dan isak tangis jelata yang tak sanggup lagi makan.....hati ini lebih kacau dari semuanya.....dalam jeritan hati manusia yang dilecehkan pasangan, saya menangis karena begitu mudah kehilangan kesadaran......dalam cinta yang sedikit usang dan terpinggirkan, saya mencoba rela.....
Betapa banyak kau mengeluh dan berkata tidak punya apa-apa, padahal bumi,langit, dan bintang adalah milikmu. Ladang, bunga segar, bunga yang semerbak, burung yang bernyanyi riang. Air di sekitarmu memancar berdecak, dam matahari yang di atas kepalamu memandang geram penuh amarah.Cahaya di kaki dan puncak bukit membangun tanah lapang yang rata di bukit-bukit dan sebentar lagi rusak. Dunia ceria kepadamu lalu mengapa kau cemberut. Jika dia tersenyum kenapa kau tidak tersenyum.Jika kau sedih dengan kemuliaan yang telah lalu, tak kan lagi penyesalan mengembalikannya. Atau kau murung karena adanya musibah, tapi tak mungkin kau cegah datangnya musibah. Jika telah kau lewati masa mudamu jangan kau katakan zaman telah tua sebab zaman tak pernah tua. Lihatlah masih ada gambar-gambar yang mengintip di balik embun yang seakan bicara karena indahnya. (dicuplik dari La Tahzan......semoga Allah mencintai Dr.Al-Qarni)...

KARENA KAU TULANG RUSUKKU

Jangan menangis perempuanku....
Jarak ini tidak memisahkan kita sepenuhnya, jarak hanya memisahkan desah...
Nafas ini, nafas kita, tetap satu....tetap padu....
Jangan bersedih perempuanku....
Ketika yang lain bersama cinta mereka, kamu tetap bersamaku, walau sekedar nafas yang menderu....sedang tubuh beku tak satu....
Jangan melihatku seperti ini perempuanku....
karena dadaku sakit ketika kamu menitikkan air mata kangen itu di pipi, sedang aku tak bersama kamu.....
Jangan pergi perempuanku.....
Tulang rusukku kutemukan ada padamu....

SELESAI

Pekik dan teriakan "berakhir sudah" terkumandangkan hari ini. Hanya tinggal menunggu hal-hal baik yang datang, atau mungkin hal-hal memalukan datang tersenyum menang. Sudahlah, semua sudah selesai sekarang. Saatnya berhenti sejenak untuk mengambil nafas.

Sunday, June 18, 2006

WANITA

Tidak diciptakan dari tulang ubun, karena bahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja. Tidak juga diciptakan dari tulang kaki, karena nista membiarkannya diinjak dan diperbudak. Tapi diciptakan Tuhan dari rusuk kiri, dekat dengan hati untuk disayangi, dekat dari tangan untuk dilindungi. (dari Kahlil Gibran)

Thursday, June 15, 2006

AWAS

Hati yang terluka
Menyebabkan dendam gampang datang
Marah gampang hinggap
Dan petaka gampang terjadi

Awas
Hati yang terluka harus diobati
Harus di balut kasih sayang
Harus dibelai buaian cinta

Thursday, June 08, 2006

SEMUA ADA DI DALAM

Seorang teman sedang sibuk mencari sesuatu di halaman rumahnya. Ketika ditanya sedang cari apa, tanpa menoleh dia menjawab sedang cari jarum. Satu jam kemudian jarumnya belum ketemu, ditanya lagi, jarumnya jatuh di mana. Tanpa menoleh lagi, dia menjawab, jatuh di dalam rumah. Kesal dengan jawaban seperti itu, sang penanya kembali bertanya, kalau jatuh di dalam, kenapa cari di luar. Dengan ekpresi tanpa dosa, dia menjawab, karena di dalam gelap, di luar terang. Itulah manusia, seringkali mencari sesuatu di luar tetapi sebenarnya ada di dalam.
( dari Gede Prama-yang dibahasakan sendiri oleh saya)

Wednesday, June 07, 2006

UJIAN

Tak terasa satu semester sudah, dan saatnya saya diuji. apakah layak untuk naik tingkat. Apakah mampu untuk dapat ilmu yang lebih mendalam. Ujian akan datang, saatnya menyambut dengan jiwa yang tertantang.
Terasa sedikit nervous memang. Karena seperti biasanya, persiapan belum maksimal. Masih belum lengkap bahan yang harus dipelajari. Sedang waktu kian hari kian berkurang tentunya. Apakah akan ada prestasi? Saya berharap sekali tentunya. Atau akan ada nafas panjang yang mengandung sesal? Saya juga harus besiap menghadapinya tentu. Tapi semoga yang terjadi kelak adalah yang terbaik untuk saya, dan itu berarti yang sama atau sejajar dengan perjuangan yang sudah saya lakukan. Tapi harapan untuk dapat nilai terbagus tentu tersirat juga di hati dan pikiran.
Saatnya ujian, dan semua perjuangan akan dituntaskan.

Monday, June 05, 2006

PUJA MALAM

Kulantunkan kidung suci
Menyembah kepada-Nya
Puja malam seraya menundukkan muka dalam-dalam
Merenungkan hidup yang sudah kulakoni selama ini
Tak cukup air mata menetes
Pun juga sesal di dada

Kehidupan diciptakan
Aku diciptakan
Kidung puja kulantunkan
Seraya menidurkan otak
Seraya menyimpulkan hidup

Kidung puja kulantunkan
Kepada-Nya, aku kembali
Kidung puja malam sebagai persembahan

Sunday, June 04, 2006

CINTA TAK HARUS MEMILIKI

Ruang yang sudah terlanjur kosong itu mengingatkan cinta pada kasih yang lalu. Ruang maya itu nampaknya masih menyimpan sisa percintaan yang lalu. Kenangan samar-samar terlihat dan ingin lagi dirajut, melibatkan dua insan yang kasmaran. Senyum, tangis, marah, cemburu kembali membayang. Getar cinta meredam hati dalam nuansa penyesalan. Telaga cinta terisi lagi air kasih, penuh oleh nafsu dan angan lalu. Kasih kini jauh, dan hanya ingin seperti dulu. Sajak sudah dilantunkan untuk merayu, nyanyian hati sudah coba dilagukan dengan nada cinta dan nafas ingin memiliki. Namun kasih sudah terlanjur jauh, dan memang jauh. Kasih sudah hilang, mungkin karena sinar cinta yang lain, mungkin juga karena ketakutan akan mimpi buruk hari kemarin. Apa daya, cinta tak harus memiliki.

Thursday, June 01, 2006

INGAT ( mati itu kepastian )

Ketidakberdayaan atas derita
Nampak layu, pucat pasi wajahmu
Apa yang harus kulakukan?
Cuma ada tenaga, itu pun sudah kuperbantukan
Cuma ada mulut untuk doa, itu juga sudah kulantunkan
Cuma ada simpati, itu juga yang menjadikan aku mendampingimu
Sepertinya semua harus mengalah sekarang
Kembali pada apa yang sudah ada jalan ceritanya
Membasuh muka dan kembali sujud
Bersihkan hati dan kemudian tersedu minta maaf
Ini ulah kita
Ini takdir kita