Monday, March 27, 2006

KEKECEWAAN

Pernah suatu kali terpikir hidup saya terlalu santai dijalani. Melakukan apa saja sepertinya enak saja dilakukan dengan waktu tempuh yang tak terbatas. Celakanya, saya sudah (terlalu) sering terjebak sendiri oleh tingkah salah ini. Dan lebih celaka lagi, saya tak kunjung bangkit dan berubah, walau sebenarnya jika mau di sadari, hati ini seluruhnya sudah sadar kalau selama ini ada yang salah. Namun, setan dan iblis sialan ini tetap saja merasuk di hati dan tak mau pergi. Kekecewaan kemudian sering timbul, apa yang menyebabkan saya jadi sedemikian rapuhnya. Sedemikian bodohnya untuk menelantarkan waktu. Sedemikian dangkalnya pikiran sehingga banyak usaha dan daya yang sia-sia. Kekecawaan kemudian muncul lagi, ketika usaha yang dirasa sudah hebat ternyata hanya berbuah malapetaka dan kekecewaan hati. Daya yang diberikan secara seluruh dan menyeluruh hanya menghasilkan sampah dan malu. Apa yang terjadi sehingga yang di hati sudah benar, tapi di otak, mulut, tangan, mata, hidung, kaki jadi salah dan suram. Jika setidaknya otak ini mau berpikir dan kembali melihat seonggok asa dan cita-cita yang sudah terlanjur usang dan tergeletak kumuh di pojok otak dekat tempat sampah, mungkin muncul lagi dan tumbuh lagi semangat ini. Tapi lagi, semangat saja tak bisa berbuat apa-apa tanpa tindakan nyata dan terarah. Sudahlah, saatnya bertindak dan tak lagi berkata, mata ini sudah terlalu malu melihat diri ditertawakan keangkuhan. Telinga ini sudah terlampau pekak mendengar tawa ejekan kegelapan. Mulut ini sudah tak mampu berucap menunjuk kebanggaan menjadi saya

KARENA KAU TULANG RUSUK KU

Jangan menangis perempuanku....
Jarak ini tidak memisahkan kita sepenuhnya, jarak hanya memisahkan desah...
Nafas ini, nafas kita, tetap satu....tetap padu....
Jangan bersedih perempuanku....
Ketika yang lain bersama cinta mereka, kamu tetap bersamaku, walau sekedar nafas yang menderu....sedang tubuh beku tak satu....
Jangan melihatku seperti ini perempuanku....
karena dadaku sakit ketika kamu nenitikkan air mata kangen itu di pipi, sedang aku bodohnya tak bersama kamu.....
Jangan pergi perempuanku.....
Tulang rusukku kutemukan ada padamu....

Saturday, March 18, 2006

SELAMANYA

Seandainya mampu
Kupeluk kau erat
Saat terpuruk

Seandainya bisa
Kuhapus air mata yang terlanjur menetes di pipi
Saat menangis
Lalu kukecup keningmu dan berkata:
"Jangan menangis lagi, aku di sampingmu”

Seandainya mungkin
Kita berbagi semua
Apa saja
Kapan saja
Selamanya

Friday, March 17, 2006

MERDEKA

Saya masih sedikit bingung tentang hakikat kemerdekaan yang sesungguhnya. Menurut persepsi saya, saya sudah merdeka selama 2 tahun ini. Merdeka untuk bebas menggunakan waktu, tenaga, pikiran semau saya, karena saya sudah belajar tinggal sendiri, sudah ngekos, tidak ditemani (lagi) oleh keluarga, tidak seperti dulu saat masih muda ( sma). Tapi kemerdekaan yang saya dapatkan tidak berbuah apa-apa. buktinya, saya tidak termasuk mahasiswa yang disegani di kampus karena prestasi saya, saya juga bukan orang penting di organisasi manapun (bahkan KMTG), saya juga tidak bisa mengontrol penggunaan waktu saya dengan baik. Jadi apa saya sudah merdeka?. Bebas tapi tidak produktif?. Apa saya salah mengartikan arti kemerdekaan itu?. Merdeka atau tidak, saya merasa belum berbuat lebih baik, atau setidaknya berbuat sebaik mungkin yang seharusnya bisa saya perbuat.

MERAJAI HARI DENGAN ILUSI

Hari-hari yang telah lalu, masa depan yang tak terlihat. Sesungguhnya sesuatu akan bisa dimengerti tanpa harus menyentuh. Tubuh yang penuh keringat dan hati yang tak kunjung terkendali. Sesungguhnya semua ini memabukkan aku dan membuat jiwa lepas terabaikan. Semangat yang surut serta nurani yang selalu terbohongi. Aku bersembunyi dari kenyataan dan keindahan yang semu ini memalingkan mukaku padanya. Dalam malam yang temaram dan pagi yang menjelang. Dalam kesendirian aku ingin kamu pergi. Karena aku sudah terlalu muak dengan rayuan mu. Tuhan, ijinkan aku kembali. Meraih mimpi dan imajinasi....

TUGAS YANG MENUMPUK

Memang susah jadi seorang mahasiswa kacangan. Maksudnya, kacangan alias tidak mampu dan atau tidak sanggup. Saya masih sangat kacangan dalam memanajemen waktu, uang saku, dan yang paling parah saya alami adalah tidak bisa memanajemen cara belajar. Dan lihat saja yang terjadi hari ini, saya disibukkan dengan segudang tugas yang harus dikumpul besok (minggu) dan lusa(senin). Padahal tugas (yang banyak itu) sudah saya terima soalnya sejak 2 minggu yang lalu. Bagi seorang mahasiswa yang cerdas dan berkemampuan untuk memanajemen waktu, tentunya weekend pekan ini adalah waktu untuk refreshing yang menyenangkan. Naas lah bagi mahasiswa kacangan seperti saya ini.Tugas Geodesi Geometri sudah ditunggu teman-teman kelompok 9 untuk segera digarap menjadi makalah kelompok. Dan harap diketahui, saya belum mengerjakan satu kata pun. Parah?sangat parah menurut saya. Padahal mungkin ada sekitar 30 halaman yang harus segera saya ringkas. Dan besok pagi (jam 8) sudah harus saya sampaikan ke teman saya. Saya hanya punya 12. Pum masih ditambah lagi, ada 2 tugas individu yang harus dikerjakan dengan MATLAB atau Excel. Dan saya juga belum mencoba sama sekali semuanya. 3 tugas besar, 12 jam untuk menyelesaikan. Mampukah?.
Sebenarnya sejak pertama kuliah, saya sudah menyadari ada yang salah dengan diri saya. Ada yang belum bisa saya taklukkan. Yaitu kemampuan diri untuk menempatkan segala sesuatunya dalam sebuah aturan yang jelas. Misalkan, saya dapat tugas dan harus dikumpulkan dalam 2 minggu ke depan. Maka sesungguhnya saya sangat mampu untuk bisa setidaknya mencari tahu referensi untuk penyelesaian soal tersebut dalam 1 minggu pertama. Dan minggu ke 2, digunakan untuk finishing. Mudah bukan merencanakan?. Tapi saya yang sebenarnya mampu membuat jadual yang tepat, sangat tidak mampu untuk bisa melaksanakannya. Mungkin saya yang memang tidak becus bertindak sesuai logika. Mungkin saya yang memang lebih pintar bicara dan merancang program jangka panjang, namun masih sangat nihil untuk bisa menjadikan itu semua menjadi kegiatan yang terkontrol oleh rencana saya. Saatnya mengerjakan tugas.

LANGKAH YANG TERTUNDA


dan hari ini, ku yakinkan sebuah hati yang bimbang untuk sekedar tak canggung lagi berjalan....walau tergopoh, maka kuusahakan tetap asa ini di kandung di tangan, kaki, mulut, dan hati.....
dan hari ini, let me start my story on this world....